TEMPO.CO, Jakarta - Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Wempi Saputra mengatakan salah satu isu yang akan dibahas dalam pertemuan G20 tahun ini adalah mengenai utang negara miskin.
"Masalah utang, di dalam G20 dibahas soal debt suistainability, kesinambungan utang. Ini umumnya untuk negara miskin. Negara miskin ada sekitar seratus negara, misalnya di Afrika dan lainnya," ujar Wempi kala berbincang dengan awak media, Jumat, 29 Januari 2022.
Pembahasan ini diperlukan, kata dia, lantaran begitu pandemi Covid-19 melanda, negara-negara tersebut mengalami kesulitan fiskal lantaran tak punya pendapatan atau sumber daya. Utang negara-negara tersebut pun akhirnya melambung untuk pembangunan.
Karena itu, di dalam forum G20 akan dibahas agar negara-negara maju yang mengutangi negara miskin tadi melakukan restrukturisasi utang. "Jadi Indonesia contohnya sebagai presidensi kita menggalang. Negara maju gimana pandangannya? Itu Zambia, Chad, Angola dibantu atau Enggak? Kan yang bantu juga negara," ujar Wempi.
Bantuan itu bisa dari negara ke negara atau G to G, maupun melalui korporasi di suatu negara. Dari pembahasan itu nantinya pun akan dibawa menuju ke perundingan.